Oleh sebab itu, wahai Saudara-Saudara,
hendaklah kita bersungguh-sungguh untuk
membaca al-Quran di bulan yang penuh berkah ini, bulannya al-Quran.
Paling tidak seorang Muslim dapat mengkhatamkannya minimal satu kali.
Ini batas minimal.
Ada beberapa orang yang dapat mengkhatamkannya beberapa kali.
Kisah-kisah dari para salaf dalam hal ini sangat menakjubkan.
Diriwayatkan dari Utsman radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau mengkhatamkan al-Quran sekali sehari di bulan Ramadan.
Imam asy-Syafi’i, banyak disebutkan dalam buku-buku biografi yang menulis tentang beliau,
bahwa beliau mengkhatamkan al-Quran di bulan Ramadan sebanyak 60 kali,
yakni dalam sehari semalam dua kali khatam.
Dulu saya mengira ini adalah hal yang dilebih-lebihkan,
hingga aku pergi ke tempat pengajaran al-Quran dan bertemu dengan orang-orang di sana
yang dapat mengkhatamkan al-Quran sebanyak dua kali dalam sehari semalam, dan mereka masih hidup hingga sekarang.
Karena orang yang mahir membaca al-Quran dapat mengkhatamkannya dalam waktu 7 hingga 7,5 jam.
Ia terus melantunkan al-Quran dengan lisannya di mana pun.
Lisannya terus membaca al-Quran, kapan pun, di mana pun.
Demikian juga diriwayatkan dari beberapa ulama salaf,
bahwa mereka mengkhatamkan al-Quran setiap hari sekali,
dan sebagian lain dari mereka khatam dalam dua hari sekali.
Adapun hadis, “Tidak akan paham al-Quran, orang yang selesai membacanya kurang dari tiga hari.” Pertama, sanad hadis ini diperselisihkan.
Andaikan hadis ini sahih, maka seperti yang dikatakan Ibnu Rajab rahimahullah,
bahwa itu dikecualikan di waktu-waktu yang utama seperti di bulan Ramadan.
Saya mengenal orang-orang yang masih hidup hingga sekarang,
kalaulah bukan karena mereka tidak suka disebut, niscaya saya akan sebutkan beberapa nama mereka.
Mereka dapat mengkhatamkan al-Quran di bulan Ramadan setiap hari sekali.
Setiap hari satu kali khatam.
Ini adalah karunia dari Allah, dan karunia-Nya ini diberikan kepada yang Dia kehendaki.
Maka, wahai Saudara Muslimku, hendaklah kamu berusaha memperbanyak bacaan al-Quran
dan mengkhatamkannya beberapa kali.
====
وَلِذَلِكَ أَيُّهَا الْإِخْوَةُ
يَنْبَغِي أَنْ نَحْرِصَ عَلَى
تِلَاوَةِ الْقُرْآنِ فِي هَذَا الشَّهْرِ الْمُبَارَكِ شَهْرِ الْقَرَآنِ
وَأَنْ يَعْنِي عَلَى الْأَقَلِّ أَنْ يَخْتِمَهُ الْمُسْلِمُ الْحَدَّ الْأَدْنَى خَتْمَةً وَاحِدَةً
هَذَا الْحَدُّ الْأَدْنَى
وَهُنَاكَ مَنْ يَخْتِمُهُ عِدَّةَ خَتَمَاتِ
وَالْآثَارُ عَنِ السَّلَفِ فِي ذَلِكَ عَجِيبَةٌ
عُثْمَانُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ رُوِيَ عَنْهُ أَنَّهُ كَانَ يَخْتِمُ الْقُرْآنَ فِي رَمَضَانَ فِي كُلِّ يَوْمٍ خَتْمَةً
الْإِمَامُ الشَّافِعِيُّ اسْتَفَاضَ فِي تَرَاجِمِ مَنْ تَرْجَمُوا لَهُ
أَنَّهُ يَخْتِمُ الْقُرْآنَ فِي رَمَضَانَ سِتِّينَ خَتْمَةً
يَعْنِي فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ خَتْمَتَيْنِ
وَكُنْتُ أَظُنُّ أَنَّ هَذَا مُبَالَغًا فِيهِ
حَتَّى ذَهَبْتُ لِمَقْرَأَةٍ قُرْآنِيَّةٍ فَوَجَدْتُ فِيهَا أُنَاسًا
يَخْتِمُونَ الْقُرْآنَ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ خَتْمَتَيْنِ وَهُمْ أَحْيَاءٌ يُرْزَقُونَ
لِأَنَّ الْمَاهِرَ بِالْقُرْآنِ يَسْتَطِيعُ أَنْ يَخْتِمَ الْقُرْآنَ فِي قَرَابَةِ سَبْعِ سَاعَاتٍ أَوْ سَبْعِ سَاعَاتٍ وَنِصْفٍ
لَكِنَّ الْقُرْآنَ عَلَى لِسَانِهِ فِي كُلِّ مَكَانٍ
يَقْرَأُ الْقُرْآنَ عَلَى لِسَانِهِ فِي كُلِّ وَقْتٍ وَفِي كُلِّ مَكَانٍ
وَكَذَلِكَ أَيْضًا رُوِيَ عَنْ عَدَدٍ مِنَ السَّلَفِ
أَنَّهُمْ يَخْتِمُونَ الْقُرْآنَ فِي كُلِّ يَوْمٍ خَتْمَةً
وَبَعْضُهُمْ فِي كُلِّ يَوْمَيْنِ خَتْمَةً
وَأَمَّا حَدِيثُ لَا يَفْقَهُ الْقُرْآنَ مَنْ قَرَأَهُ فِي أَقَلَّ مِنْ ثَلَاثٍ فَهَذَا أَوَّلًا فِي سَنَدِهِ مَقَالٌ
وَعَلَى تَقْدِيرِ ثُبُوتِهِ فَكَمَا قَالَ الْحَافِظُ ابْنُ رَجَبٍ رَحِمَهُ اللهُ
إِنَّهُ يُسْتَثْنَى مِنْ ذَلِكَ الْأَوْقَاتُ الْفَاضِلَةُ مِثْلُ رَمَضَانَ
وَأَعْرِفُ أُنَاسًا أَحْيَاءً يُرْزَقُونَ
لَوْلَا أَنَّهُمْ لَا يَرْغَبُونَ التَّصْرِيحَ بِأَسْمَائِهِمْ لَذَكَرْتُ بَعْضَهُمْ
يَخْتِمُونَ الْقُرْآنَ فِي رَمَضَانَ كُلَّ يَوْمٍ خَتْمَةً
كُلَّ يَوْمٍ خَتْمَةً
هَذَا فَضْلُ اللهِ وَفَضْلُ اللهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ
فَيَنْبَغِي لَكَ أَخِي الْمُسْلِمُ أَنْ تَحْرِصَ عَلَى الْإِكْثَارِ مِنْ تِلَاوَةِ الْقُرْآنِ
وَأَنْ تَخْتِمَهُ عِدَّةَ خَتَمَاتٍ